Pinggir, ( Detikperjuangan.com) Cawabup Bagus Santoso menikmati masa cuti dengan aktifitas blusukan spesial mendatangi kelompok petani ( Poktan) disetiap wilayah disela- sela melaksanakan agenda tahaban kampanye bersama pasangan cabup Kasmarni.
Melanjutkan hoby bertani sekaligus melihat potensi desa yang cocok untuk dikembangkan tanaman agrikultur. Kali ini Bagus Santoso bergabung bersama Poktan yang menanam ribuan batang Terong dan Cabe belum lama ini di Desa Pinggir pertengahan November 2024.
Potensi tanah lokasi Km 2 Desa Pinggir memang cocok untuk agrikultur meski masih lebih banyak warga yang tetap konsisten berkebun karet. Adalah Pakde Rianto berhasil menanam dan memanen Terong dan Cabe. Dari hasil kebun Terong menghasilkan pendapatan sekaligus menciptakan lapangan kerja.
" Saya ini memang cocok jadi petani, saya enggak suka jadi karyawan terikat dan pasti anak buah kena suruh- suruh. Saya petani bebas kapan mau kerja dan kapan mau santai " ujar Pakde Rianto semangat.
Inilah kiat sukses pakde Rianto ? Sekarang ia tanam 700 Terong Madu dan 1.500 lombok. Modal untuk menanam Terong hanya Rp 600 ribu. Usia pohon Terong 1 tahun. Bulan ketiga sudah panen perdana dalam satu minggu panen 2 kali atau 8 kali panen perbulan.
Sekarang Pakde Rianto setiap panen menghasilkan 90 Kg. Terong harga jual rata- rata Rp 6 - 8 ribu/ Kg. Dengan menanam 700 pohon Pakde Rianto mendapatkan Cuan Rp 1 jutaan perminggi atau 4 juta perbulan atau lebih besar dari gaji karyawan pabrik atau pegawai tenaga honorer . Belum lagi dari hasil panen Lombok dan lainnya.
Pakde Rianto bersama Poktan lainnya pernah boming panen lombok 1 ton perminggu. Hanya saja harganya pas anjlok Rp 15 ribu perkilogram. Kendala yang dihadapi petani bukan cara mengolah tanah menjadi subur mereka sudah ahlinya. Problem besarnya adalah di pemasaran.
" Lahan disini sangat cocok untuk Cabe, masalahnya memang pemasaran. Petani akhirnya tak berani menanam lebih banyak" jelas Rewin Nainggolan petani
Muda multi Talenta.
Menurut Rewin Nainggolan yang juga membuka usaha wisata Safari Pinggir Alam bahwa petani sudah paham dan cakap sejak mengolah sampai panen. Petani akan sedih jika musim panen harga anjlok. Dari pengalaman tersebut ia dan para petani berencana akan mengeringkan hasil panen ketika harga anjlok.
" Kami akan mendirikan Koperasi, dari sinilah ketemu solusinya. Koperasi nanti yang akan membeli"
Katanya.
Melihat potensi agrikultur yang subur Bagus Santoso turut bahagia melihat kegigihan poktan. Ia akan selali hadir mendorong petani mengembangkan potensi lahan yang dimilikinya. " Dan inilah pahlawan bangsa yang sejatinya. Mereka mandiri mempertahankan kedaulatan pangan bukan hanya untuk keluarga tapi sebenarnya menyumbangkan untuk bangsanya. Mari kita garap potensi desa yang nyata di depan mata kita. Jangan memaknai bekerja itu kalau jadi karyawan dab pegawai saja, jadi petani lebih bahagia" ujarnya.( Rls)
Posting Komentar