Prosesi adat pun dilanjutkan dengan duduk bersila tinggi sama rata mendengarkan berbagai maklumat yang disampaikan oleh pemangku adat, sebelum Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis ditabalkan oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kabupaten Bengkalis, H. Zainuddin Yusuf.
Gelarpun ditabalkan. Tanjak, selendang kuning dan kris sebagai symbol penabalan pun disematkan pemangku adat. Diantaranya Ketua MKA LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Sri H. Zainuddin Yusuf memasang mahkota dan tanjak, dan Ketua Umum DPH LAM Provinsi Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf memasang selendang kuning.
Selanjutnya Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis Datuk Sri H Sofyan Said menyerahkan kris kepada Datuk Sri Setia Amanah kemudian menyarungkan kris ke pinggang sebelah kiri Datuk Sri Timbalan Setia Amanah.
Penabalanpun selesai, prosesi selanjutnya tepuk tepung tawar, sebagai simbol memberikan doa dan selamat kepada Datuk Sri Setia Amanah dan Datuk Sri Timbalan Setia Amanah. Tepung tawarpun diberikan oleh sejumlah pemangku adat Melayu dan juga, yang berkesempatan hadir kala itu.
Prosesi inipun diakhiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, H Amrizal, dengan doa bersama untuk keberkahan majelis penabalan pagi ini.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penabalan gelar kepada kami.Gelar adat ini merupakan suatu amanah yang harus kami pikul dengan tekad dan kerja keras. Semoga segala kebajikan ini dibalas oleh Allah SWT., dengan balasan yang sangat besar,” tutur Bupati Kasmarni.
Bupati Bengkalis ini merasa didoakan, setia sebagai pemimpin negeri yang diteladani. Gelar yang diberikan kepadanya merupakan gelar tertinggi di Kabupaten Bengkalis dengan adat istiadat Melayu ini.
“Doakan kami semoga dengan memegang gelar ini, atas kerja sama kita semua kami dapat mengabdi untuk negeri ini dengan lebih baik lagi,” ucap Kasmarni.
Sementara itu, Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis Datuk Sri H Sofyan Said mengatakan, pemberian gelar adat yang dilaksanakan hari ini, merupakan bentuk kepedulian sebagai masyarakat melayu terhadap pemimpin yang memikul tanggung jawab yang besar, maka hari ini merupakan anugerah pertabalan dalam memberikan penghargaan tersebesar pempinan negeri ini bersuaian dengan adat resam melayu di Kabupaten Bengkalis.
Pemberian penghargaan ini sesuai dengan ketentuan berdasarkan anggaran dasar rumah tangga peraturan daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2012 pasal 29 ayat 1 sebutan yang diberikan oleh Lembaga Adat Melayu Riau kepada tokoh secara perseorangan anak negeri yang berjasa dalam melestarikan khasanah budaya melayu,” ujar Sofyian.
Tambah Sofyan pemberian gelar kepada Bupati Kasmarni beserta Wakil Bupati Bengkalis merupakan pemberian gelar kehormatan atas jasa-jasa yang sangat peduli terhadap perkembangan adat budaya ini, setia amanah adat berfungsi sebagai payung panji penasehat dan bimbingan utama masyarakat melayu, dengan jabatan sebutan setia amanah adat.
“Kita harus merasa bangga bahwa melayu menjadi kembang bunga yang jelita ditaman ini, tanah bertuah ini adalah sebuah titipan, sebuah amanah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga kelestarian budaya melayu,” ungkapnya.
Sambung DPH LAMR Bengkalis juga menjelaskan, pemberian adat ini tidak setakat nilai simbolik namun lebih jauh dari itu, bahwa pemberian gelar ini, menurut azam, istizam dan konsitusi yang sadar, yang sadar, yang kuat demi mengangkat marwah dan martabat di negeri ini.
Turut hadir dalam acara penabalan itu, Sekda Bengkalis, para Asisten, Staf Ahli Bupati, para Forkopimda, seluruh Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Bengkalis, Camat Bengkalis, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, Ketua GOW Bengkalis, Ketua DWP Bengkalis serta seluruh tamu undangan terhormat lainnya.( Rlsdiskominfotik/dpc)
Posting Komentar