Teks foto : Seorang pelajar Tengah melakukan penelitian di laboratorium di salah satu sekolah di daerah operasi wilayah kerja (WK) Rokan. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) turut serta meningkatkan kompetensi tenaga pendidik berbasis STEM untuk membantu mencerdaskan anak bangsa. ( phr)
Pekanbaru, ( Detikperjuangan.com) - Pemerintah menyiapkan 2.500 beasiswa bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) bagi generasi muda Indonesia. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendukung langkah pemerintah ini dengan ikut serta meningkatkan kompetensi tenaga pendidik berbasis STEM untuk membantu mencerdaskan anak bangsa.
Dalam sebuah pertemuan Tech Conference 2023, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin (22/8) mendorong agar masyarakat menempuh pendidikan di bidang STEM. Hal ini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar bisa bersaing secara global terlebih di tengah kuatnya persaingan Revolusi Industri 4.0.
Guna menciptakan generasi muda berwawasan STEM, PHR memandang usaha tersebut perlu didukung dengan peningkatan kompetensi tenaga pengajar dengan pendekatan pengetahuan STEM. Lewat metode ini, peserta didik tidak lagi hanya sekadar diberi pemahaman, namun perlu dibekali keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
PHR menyadari pentingnya peningkatan SDM dalam menghadapi industri 4.0 dengan mendukung kurikulum berbasis STEM di dunia pendidikan. Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bidang pendidikan, PHR konsisten mendorong peningkatan kompetensi tenaga pendidik di Provinsi Riau.
Menggandeng SEAMEO Regional Center for QITEP in Science (SEAQIS) sebagai mitra pelaksana, PHR secara konsisten sejak 2022 menyelenggarakan program peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam pembelajaran STEM di wilayah kerja PT PHR WK Rokan.
“Program ini selaras dengan arah kebijakan Kemendikbudristek serta mendukung implementasi strategi dalam pemerataan dan peningkatan kompetensi pendidik untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Manager Corporate Sosial Responsibility (CSR) PHR Pinto Budi Bowo Laksono.
Pelatihan peningkatan kompetensi guru dengan pendekatan STEM di wilayah Kerja Rokan dimulai dari kelompok diskusi terarah atau Focus Grup Discussion (FGD). Membuat inovasi dengan metode design thinking, guna memecahkan suatu masalah secara kreatif dan praktis untuk menjawab kebutuhan peserta didik dalam belajar.
“Bagaimana menghasilkan suatu produk setelah pelatihan. Serta merancang metode mengajar sains menjadi menyenangkan,” kata Pinto.
Pelatihan dilaksanakan secara daring dan luring. Total peserta yang mendapatkan manfaat dari pelatihan sebanyak 143 orang terdiri dari 82 guru baik SD, SMP dan SMA serta 61 tenaga kependidikan di tujuh kabupaten kota di Riau, yakni Pekanbaru, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir dan Dumai.
Penerima manfaat bertambah seiring dengan terdesiminasikannya materi program pelatihan oleh peserta kepada guru-guru di sekolahnya. Total peserta guru imbas sebanyak 290 orang, terdiri atas 68 guru SD, 67 guru SMP, 69 guru SMA dan 28 kepala sekolah jenjang SD, 32 kepala sekolah SMP dan 26 kepala sekolah SMA yang mengikuti desiminasi di tujuh kabupaten/kota sasaran.
“Dengan demikian, jumlah total penerima manfaat dari program peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam pembelajaran STEM sebanyak 433 orang,” kata Pinto.
Pembelajaran berbasis project based learning menghasilkan produk hasil pembelajaran yang kemudian dipamerkan pada STEM Expo di SMAN 1 Pekanbaru, pada Rabu (15/3) lalu. Peningkatan kapasitas guru melalui pendekatan STEM ini diharapkan dapat melahirkan metode pembelajaran sains yang mudah dan menyenangkan sehingga meningkatkan minat siswa mendalami ilmu sains.
Sekolah di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau yang mendapatkan intervensi dari program STEM ini juga berhasil menampilkan hasil pembelajaran pada Expo di SMAN 1 Pekanbaru Maret lalu. produk unggulan terdiri dari aneka ragam konsep ilmu dan teknologi.
Dalam pola pendidikan STEM ini, peserta didik didorong untuk menghubungkan pengetahuan akademik dan keterampilan yang dimilikinya dalam empat aspek; sains, teknologi, engineering (perekayasaan) dan matematika. Serta menggunakannya untuk merekayasa solusi atas suatu permasalahan ( Rlsphr/dpc)
Posting Komentar