Bangko Pusako ( Detikperjuangan.com) -- Setelah digelar di 2 daerah lain yakni Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis dan Siak, kini Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru bekerjasama dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan kembali mengadakan Workshop Citizen Journalism: Mengenali dan Melacak Informasi Palsu di Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir (Rohil).
Kegiatan ini merupakan lokasi terakhir dari rangkaian roadshow kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk wartawan dan perangkat desa, di sekitar wilayah operasional PHR WK Rokan.
Ketua AJI Pekanbaru Eko Faizin mengungkapkan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap penyebaran dan melacak informasi palsu.
"Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para wartawan tentang informasi yang dapat dipercayai. Karena di era digital ini, informasi datang dari berbagai sumber, terutama dari internet, dan sering kali belum terverifikasi. Sehingga penting bagi wartawan dan juga masyarakat untuk memahami cara memilah informasi yang benar," ungkapnya Rabu (20/9/2023).
Sementara itu, Manajer Field Operation PHR Tameng Nabaga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AJI Pekanbaru sebagai lembaga independen.
"Kegiatan migas memiliki dampak besar terhadap ekonomi nasional, terutama di Riau. Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak aspek kehidupan yang bergantung pada produk migas, dan hal ini telah berdampak positif pada ekonomi di Indonesia," ujarnya.
Sekretaris Camat Bangko Pusako, Yusrizal mengakui kegiatan ini memang sangat bermanfaat digelar, mengingat perlunya mengantisipasi penyebaran informasi palsu dan hoax menjelang pemilu 2024.
"Selamat datang kepada para peserta workshop dan semoga kegiatan ini sesuai harapan yang kita inginkan dan bisa menunjang pekerjaan kedepan," ujarnya.
Salah satu narasumber, Fakhrurrodzi, Pemred Riauonline.co.id, menggarisbawahi pentingnya peran jurnalis dalam menjaga dan mengantisipasi penyebaran informasi palsu atau hoaks menjelang Pemilu 2024.
Kemudian juga sempat dibahas terkait perbedaan antara media sosial dan media online, menjelaskan bahwa media sosial tidak memiliki aturan dalam penyebaran informasi, baik yang baik maupun yang buruk, dan dapat ditemukan di sana.
Sementara media online, menurutnya, merupakan sumber informasi yang lebih terpercaya karena informasinya disaring sebelum ditayangkan di media terkait.
Salah seorang peserta, Wisman Sinaga dari media online Monitorriau.com menekankan pentingnya kegiatan diskusi dan sharing seperti yang diadakan oleh AJI Pekanbaru.
Dia menyadari bahwa sebagai wartawan, netralitas dan independensi adalah hal yang sangat penting. Workshop ini memberikan wawasan luar biasa tentang peran wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik mereka.
"Baru kali ini ada kegiatan sharing seperti ini dan belum pernah saya ikut dari workshop dengan tema ini. Saya mengapresiasi AJI Pekanbaru dalam kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami para jurnalis daerah yang sering terbawa arus, misalnya cinta salah satu sosok lalu kami mengagungkan sosok itu, kami tidak ingat dimana posisi kami sebagai wartawan yang seharusnya independen. Karena itu setelah mendapatkan waktu diskusi yang luar biasa ini sehingga bisa mengingatkan peran kami dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik," ujarnya.
Adapun AJI Pekanbaru menggelar serangkaian workshop dalam upaya untuk mengenali dan melacak informasi palsu atau hoaks di tiga wilayah operasional migas PHR.
Lokasi yang menjadi lokasi kegiatan ini yaitu Kecamatan Bathin Solapan Bengkalis, Kabupaten Siak dan Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir selama September 2023. ( Rls/dpc)
Posting Komentar