PEKANBARU (Detikperjuangan.com) - Kisruh antara driver ojek online Maxim dan customernya kembali terjadi di Pekanbaru. Kali ini, peristiwa itu terjadi di kawasan Jalan HR Soebrantas, Panam, Pekanbaru, pada Kamis (2/6/2022) kemarin.
Polemik tersebut berawal saat sang driver mendapatkan pesanan dari customer atau pengguna jasa.
Namun, lantaran titik koordinat penjemputan tidak sesuai sehingga menyebabkan miskomunikasi. Customer tersebut diketahui juga mengeluarkan senjata tajam dan hampir melukai driver. Sehingga keributan pun tak terelakan.
Tak lama berselang peristiwa itu, rombongan driver Maxim berjaket kuning meramaikan TKP, sehingga masyarakat pun heboh.
Kapolsek Tampan, AKP I Komang Aswatama mengungkapkan, bahwa peristiwa keributan tersebut benar terjadi antara driver Maxim dan pengguna jasa. Kejadian itu tepatnya pada Kamis 2 Juni 2022, pukul 18.17 wib.
"Awalnya pelapor (driver Maxim) menjemput penumpang seorang laki-laki yang tidak dikenal, dia memesan ojek online melalui aplikasi Maxim yang beralamat di jalan Subrantas depan Kantor Pos. Dikarenakan titik jemput penumpang dengan driver mengalami perbedaan titik koordinat yang menyebabkan terlambat menjemput maka keributan terjadi," kata Kapolsek.
Namun sebelum itu, customer ojek online dan driver saling mengirim pesan via chat aplikasi untuk janjian jumpa di depan kantor pos yang beralamatkan di Jalan Subrantas Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru.
Selanjutnya driver Maxim melihat seorang laki-laki yang tidak dikenal sedang memegang handphone Android lalu sang driver pun melambaikan tangan sambil berkata kepada seorang laki-laki yang tidak kenal tersebut.
"Kemudian penumpang ojek online seorang laki-laki yang tidak dikenal tersebut langsung marah dan berkata kepada pelapor 'lama kali kau dari tadi aku nunggu, kenapa kurang senang kau'. Lalu seorang laki-laki tersebut mengeluarkan satu buah senjata tajam sejenis pisau dan langsung menghujan/ menusuk senjata tajam tersebut ke arah bahu sebelah kanan driver," ungkapnya.
Namun, kata AKP Komang, upaya penusukan itu dielakan oleh driver dan ia langsung mematikan kendaraan bermotor roda dua miliknya di pinggir jalan HR Soebrantas tepatnya di depan Kantor Pos.
"Lalu customer yang tidak dikenal tersebut kembali menusuk sebelah kiri driver dan ia menahan dengan cara memegang dengan tangan kanan, senjata tajam tersebut. Lalu senjata tajam tersebut ditarik oleh pengguna jasa yang tidak dikenal ini kemudian driver mundur ke belakang, dan seorang laki-laki tersebut menendang sepeda motor roda dua itu," jelasnya.
"Sehingga jatuh dan mengancam dengan perkataan ku bunuh kau sambil memegang senjata tajam," tambahnya.
Kapolsek mengungkapkan, tak lama lalu datang dua orang pengendaraan bermotor roda dua memegang dan memisahkan antara driver dengan seorang laki-laki itu.
"Selanjutnya pengguna jasa laki-laki tersebut pergi dengan berjalan kaki masuk ke dalam ruko jualan bantal. Ke yang merupakan driver Maxim adalah Novri Effendi yang berusia 25 tahun," tuturnya.( PAS/dpc)
Posting Komentar