Rupat ( detikperjuangan.com) Bersama Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam, Bupati Kasmarni melakukan kunjungan kerja ke Rupat Utara. Tujuannya, melihat dan mendengarkan langsung, keluh kesah nelayan di daerah tersebut.
Sejumlah nelayan mengeluhkan semakin sedikitnya hasil tangkapan hasil laut, diakibatkan kegiatan penambangan dan pengangkutan pasir disekitar lokasi tempat mereka menangkap ikan.
"Selama ini dalam sehari kami bisa menghasilkan sekitar Rp800 ribuan dari hasil tangkapan ikan. Tapi dengan adanya penambangan pasir, pendapatan kami menurun drastis," keluh Jupiter, nelayan asal Desa Titi Akar yang biasa melaut disekitar Pulau Babi dan Beting Aceh.
Selain itu, Jupiter juga berharap bantuan kapal tangkap ikan yang lebih memadai.
Sementara Herianto mengeluhkan susahnya memasarkan hasil tangkapan laut. Untuk itu nelayan asal Desa Suka Damai tersebut berharap bantuan didirikannya pabrik es penyimpanan ikan sementara.
Mewakili masyarakat Desa Suka Damai, Abdul Haris selaku kepala desa meminta agar penambangan pasir disekitar wilayahnya itu, secepatnya dihentikan secara permanen.
Mendengar keluhan tersebut, Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam yang dikomandoi Brigjen TNI Suteikno Suleman mengatakan akan segera dilaporkan dan sesegera mungkin dibahas di Kementerian.
"Kami datang jauh-jauh menjalankan tugas negara, ingin berdialog dan melihat secara langsung permasalahan yang dialami masyarakat Pulau Rupat. Khususnya masalah keamanan, kelestarian pulau serta menjaga ancaman yang nantinya akan kami rapatkan di Kementerian," ucap jendral bintang satu itu.
Dihadapan tim, Bupati Kasmarni turut melaporkan sebagai bagian dari wilayah terluar NKRI, terkait pengembangan perbatasan Kabupaten Bengkalis, masih dalam tahap pembangunan.
Selain itu, Kasmarni juga melaporkan masih banyak yang perlu ditata, seperti jalan yang belum memadai dan abrasi yang kian mengkhawatirkan.
Kasmarni juga menjelaskan bahwa di Pulau Rupat peredaran narkoba cukup tinggi, yang mana daerah Pulau Rupat sangat dekat dengan Malaysia.
Usai dialog, rombongan meninjau secara langsung lokasi sekitar penambangan pasir, tepatnya di dua pulau, yakni Pulau Babi dan Beting Aceh.
Selain Brigjen TNI Suteikno Suleman, kunjungan kerja kali ini dihadiri Kabid Tata Ruang Pertahanan Kolonel Inf Sugeng Hartono, Koordinator PPKT Dr Ahmad Aris, Koordinator Kawasan Strategis Syofyan Hasan, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai Kolonel Laut Himawan, dan Perwakilan BPSPL Padang Faysumi. ( Rls/diskominfotikbkls)
Posting Komentar