Pinggir- ( setikperjuangan.com)!Aduan masyarakat mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Korban Portal
terkait portal Jalan Gajah Mada, Sebanga Duri ke DPRD Bengkalis, Rabu (19/01/2022) ditindaklanjuti dengan turunnya tim lintas komisi DPRD Bengkalis ke Portal Sebanga Duri, Selasa siang (25/01/2022).
Namun kedatangan tim lintas komisi DPRD Kabupaten Bengkalis ini tak hanya ditunggu Aliansi yang menolak pemasangan portal, tapi juga puluhan masyarakat yang mendukung portal. Sempat terjadi adu argumen antara masyarakat yang pro dan kontra terkait portal di depan anggota DPRD Bengkalis yang turun.
'Ekonomi masyarakat mana yang macet, ekonomi masyarakat mana yang mati. Toh bisa dilihat mobil sawit masih bersileweran. Mobil truk sawit masih bisa lewat, ",, sanggah Irawanto saat perwakilan Aliansi korban portal mengeluh lesunya ekonomi ke DPRD yang turun.
Tak habis disitu, Irawanto juga meminta agar tak ada tawar menawar terhadap portal yang sudah dipasang.
"Kami bisa juga buat Aliansi tandingan, tapi kami tak mau ribut. Sudah puluhan tahun kami merasakan jalan ini hancurkan. Ketika sudah bagus, wajar di portal. Ini jalan milik Pemkab kok, " tegasnya lagi.
" Dan kami sengaja turun kesini karena kami peduli. Kami harap DPRD Bengkalis jangan dengar satu pihak saja. Dengar juga kami masyarakat sini, yang lama menderita karena jalan yang rusak. Jangan karena kepentingan pengusaha sawit di dalam sana mengabaikan kami masyarakat disepanjang jalan ini, ' ujar Irawanto lagi.
Bantah membantah antara masyarakat yang pro dan kontra ini ditengahi anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Ruby Handoko bersama anggota DPRD Hendri,Rianto, Jasmi, Simon dan Andi Pahlevi yang turun ke portal itu Rudi Handoko menjelaskan bahwa mereka turun untuk melihat kondisi di lapangan.
"Kami turun untuk melihat kondisi dilapangan. Aspirasi yang disampaikan masyarakat pro maupun kontra akan kami rapatkan lagi dengan Pemkab, " ujarnya.
Lebih lanjut terkait turunnya tim lintas Komisi DPRD Kabupaten Bengkalis ini, Rudi Handoko yang ditanyai disela kunkernya menjelaskan bahwa pengamatan di lapangan truk-truk sawit masih bisa melintasi portal dengan tinggi 3 meter itu.
"Hasil survey ke lapangan ini nantinya akan kita rapatkan lagi dengan Pemkab. Tapi dari apa yang dilihat sekarang, mobil-mobil masih bisa lewat. Termasuk mobil angkutan. Tapi ini nanti akan kita bicarakan lagi, " ujarnya.
Untuk memastikan ketinggian portal, anggota DPRD lainnya pun mengukur ketinggiannya. Membawa meteran sendiri, pengukuran pun dilakukan DPRD Kabupaten Bengkalis disaksikan masyarakat. Suasana tegang terlihat karena masa yang pro dan kontra bertemu dalam satu titik.
Pantauan saat anggota legislatif turun warga yang pro dan kontra menyampaikan usulan atas keberadaan portal.Dan pada saat itu pula satu unit truk sengaja membongkar muatan persis di tengah portal.Akibatnya sempat terjadi macet panjang .Sehingga anggota Sat Pol PP dan ,Polisi bersama TNI pun ikut melakukan penertiban.
Dukungan sama juga disampaikan Sitanggang pemuda setempat . Menurutnya pemkab Bengkalis harus tegas dan tak ada lagi cerita buka tutup portal.
"Kami ingin portal dipertahankan. Jangan lagi ada istilah buka tutup. Pertahankan apa yang sudah dilakukan.Buktinya truk-truk PKS PCR bisa lewat kok," ujarnya.
Sitanggang pun menyebut mobil-mobil sembako dan angkutan lain tak terganggu dengan portal itu. Malah mobil truk pengangkut gas yang agak tinggi bisa lewat tanpa halangan.
"Tak ada tu alasan ekonomi. Mobil sembako bisa lewat kok. Mobil gas saja tak ada masalah. Kita berpikirnya jauh kedepanlah. Bagaimana jalan 2,5 km yang akan diperbaiki bisa diperbaiki tahun ini, " tegasnya. ( Red/dpc)
Posting Komentar