Pekanbaru (detikperjuangan.com) - Dua gajah liar dilaporkan masuk ke perkebunan masyarakat dan memakan tanaman lahan warga di Desa Alim I, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Mencegah terjadinya konflik manusia dan satwa, tim Resort Kerumutan Selatan (Pekan Heran) lantas melakukan proses Mitigasi konflik pada Rabu sld Sabtu tanggal 27-30 Oktober 2021.
Plt Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Fifin Jogasara menjelaskan, tim bertindak setelah mendapat laporan Humas IPK desa Alim I tentang adanya gajah liar yang masuk dan merusak areal kebun masyarakat.
“Mencegah konflik tim langsung menuju ke Desa Alim I, dan langsung berkoordinasi dengan perangkat Desa,” jelas Fifin, melalui keterangan resmi, Rabu (3/11/2021).
Saat mendatangi lokasi kemunculan, lanjut Fifin, Tim bersama masyarakat menemukan jejak gajah liar serta batang sawit yang rusak di makan satwa tersebut.
Setelah dilakukan pengamatan, tim mendapati gajah liar menuju ke arah kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Selanjutnya, Tim menelusuri jejak tersebut.
“Hasilnya esok hari Tim menemukan jejak 2 ekor gajah liar yang memakan tanaman pisang di kebun masyarakat setempat. Tim terus menelusuri jejak gajah bersama masyarakat, karena gajah kembali ke kebun masyarakat,” kata Fifin.
Dari hasil analisia tim dilapangan, diperkirakan 2 ekor gajah tersebut keluar dari kawasan hutan TNBT sekitar jam 02.00 WIB dan diperkirakan kembali ke kawasan hutan TNBT pada jam 05.00 WIB.
“Tim melaporkan kejadian ini terus berulang,” terang Fifin.
Untuk menjaga kelestarian satwa gajah, tim melakukan sosialisasi kepada warga terkait upaya penanganan konflik gajah liar dan menghimbau kepada warga agar tidak anarkis terhadap satwa terutama gajah liar.
Selain itu, Tim juga mencoba berkoordinasi dengan Tim FZS Jambi untuk membantu melakukan monitoring terhadap keberadaan gajah liar tersebut sembari Tim tetap berkomunikasi dengan petugas lapangan Balai TNBT untuk bersama sama melakukan mitigasi konflik.
“Semoga segera dapat dicari solusi agar hal tersebut tidak berulang terus menerus,” pungkasnya.(PAS/dpc)
Posting Komentar