Pekanbaru (detikperjuangan.com) - Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera bersama Korem 031 Wirabima menangkap perambah di kawasan cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Riau. Selain kayu, tim turut mengamankan 5 orang.
Operasi gabungan dilakukan pada 24-25 Oktober. Barang bukti kayu olahan jenis meranti dan campuran sebanyak 18 m³ disita dalam operasi gabungan tersebut.
"Tim menahan tiga supir truk HI, S dan HS. Selain itu ada dua kernek yakni JH dan OS turut diamankan ke Kantor Balai Gakkum," kata Direktur Keamanan dan Pencegahan KLHK, Sustyo Iryono kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa (26/10/2021).
Para pelaku diamankan saat mengangkut kayu ilegal di kawasan Siak Kecil. Setelah diperiksa, para pelaku tak dilengkapi surat sah mengangkut kayu.
Penangkapan itu memanfaatkan laporan masyarakat tentang adanya penebangan ilegal. Selanjutnya kayu diduga kuat dari Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Bengkalis itu, diangkut untuk dijual.
“Kami sejak awal sudah mengidentifikasi kegiatan ilegal di dalam kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Kami akan terus memberantas kegiatan ilegal hingga aktor intelektualnya,” kata Sustyo.
Kepala Balai Gakkum KLHK Sumatera, Subhan mengaku akan memeriksa sopir dan kernet secara mendalam. Hal ini untuk memburu keterlibatan jaringan perambah kayu secara ilegal.
“PPNS akan melanjutkan memeriksa supir dan kernet untuk mengungkap keterlibatan pihak lain. Terutama jaringan peredaran kayu ilegal," katanya.
Pelaku akan dijerat Pasal 83 Ayat 1 Huruf b juncto Pasal 12 Huruf e dan/atau Pasal 88 Ayat 1 Huruf a Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
"Jika terbukti, para pelaku diancam pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 2,5 miliar," kata Subhan.( PAS/dpc)
Posting Komentar