Pekanbaru (detikperjuangan.com) - Setahun Beroperasi, di ruas Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) tercatat 86 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari insiden itu, ada 11 jiwa melayang.
Dari jumlah 86 kasus tersebut, yaitu dengan rincian tahun 2020 terhitung 25 September saat diresmikan Presiden Joko Widodo secara virtual hingga Desember sebanyak 40 kasus kecelakaan. Sementara 2021 terhitung Januari hingga September sebanyak 46 kasus.
"Total kasus keseluruhan ada 86 kecelakaan, 11 meninggal dunia," kata Branch Manager Cabang Tol Permai, Indrayana, Sabtu (25/9/21).
Meski tahun 2021 jumlah kecelakaan lebih banyak, kata Indra, namun PT HK selaku pengelola jalan bebas hambatan pertama di Riau tersebut terjadi penurunan kasus.
Sebabnya jika 40 kasus kecelakaan selama 2020 hanya terhitung 25 September hingga akhir Desember. Sedangkan 46 kasus tahun ini terjadi selama sembilan bulan, mulai awal tahun hingga saat ini.
Kasus kecelakaan didominasi kendaraan golongan satu atau pribadi. Dari rangkaian peristiwa itu, sebagian besar karena faktor mengantuk atau kelelahan, kelalaian, kurangnya kehati-hatian serta pecah ban.
Hal itu dapat dilihat dari rentetan kasus kecelakaan terjadi karena kendaraan pribadi dengan berbagai merk mobil menabrak pantat truk. Kerasnya kecelakaan tak hanya menyebabkan kerusakan parah pada mobil yang menabrak. Diantaranya meninggal dunia.
Pihak HK sendiri menyatakan terus berupaya menekan angka kecelakaan yang terjadi di jalan tol sepanjang 131 kilo meter tersebut.
Mulai dari Pekanbaru, Duri yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis, Kemudian Kandis, Minas masuk Kabupaten Siak serta Kota Dumai.
Yakni diantaranya dengan melibatkan pihak kepolisian, bagaimana mematuhi batas maksimum kecepatan 80 kilimeter perjam serta 60 kilometer batas minimum bisa taati. Setiap kendaraan melewati dipantau petugas menggunakan speed gun. Setiap pelanggar, ditilang.
Kemudian, PT HK juga memasang marka kejut (rumble stripe), lampu peringatan (warning lights), sosialisasi hingga razia seperti operasi mengantuk (micro sleep). Kemudian, ada juga operasi simpatik dengan memberikan peringatan akan bahaya kecelakaan karena kondisi fisik melalui selabaran kepada pengemudi kendaraan. Selain itu, ada juga layanan gratis pengecekan kendaraan terutama mesin dan rem.
"Semua ini kita lakukan upaya menekan angka kecelakaan. Setiap usaha yang kita lakukan bisa mengurangi bahkan zero insident. Ini tentu harapan kita semua," ujar Indrayana.
Ia menyatakan berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut mulai menampakan hasil. Diharapkan, dimasa akan datang, kasus kecelakaan di tol Permai ini bisa lebih ditekan lagi.
Bentuk Tim Pukul Mundur
Di sisi lain, Pengelola tol Pekanbaru-Dumai (Permai) PT Hutama Karya (Persero) juga membentuk Tim Pukul Mundur untuk menekan angka kasus kecelakaan di jalan bebas hambatan itu.
Branch Manager Tol Permai Indrayana mengungkapkan Tim Pukul Mundur ditempatkan di 6 pintu gerbang Tol Permai untuk melakukan pemantauan dan pengecekan kendaraan yang akan melintas di Tol Permai.
"Dari awal beroperasi hingga kini, angka kecelakaan di tol Permai tergolong tinggi. Dan salah satu giat atau upaya dari kita untuk dapat menekan angka kecelakaan yaitu dengan membentuk Tim Pukul Mundur yang diturunkan di semua gerbang tol dengan dibackup oleh pihak kepolisian," katanya.
Dijelaskan dia, ada beberapa kategori kendaraan yang tidak dibenarkan melintas di tol, berdasarkan hasil pemeriksaan tim tersebut. Diantaranya kendaraan yang Over Dimension dan Over Loading (ODOL), kendaraan dengan lampu mati, dan kendaraan dengan ban gundul.
“Dalam catatan kami, bahwa kendaraan dengan ban gundul merupakan penyumbang angka kecelakaan tunggal di Tol Permai. Kendaraan mengalami pecah ban saat perjalanan,” tuturnya.
Dia menambahkan, 3 kategori kendaraan tersebut menjadi hal penting bagi Tim Pukul Mundur. Artinya jika dalam tahapan pemeriksaan di gerbang tol didapati ketiga kategori kendaraan tersebut, maka tak diizinkan untuk melintas.
“Kalau ditemukan kita langsung pukul mundur. Terlebih hal ini juga efektif dalam menurunkan angka kecelakaan," ucapnya.
Disamping itu, HK juga melakukan secara periodik operasi mengantuk. Dan operasi mengantuk ini sendiri dilakukan per dua minggu pada tengah malam sampai hampir pagi hari.
Lebih lanjut dijelaskan Indrayana, Gerbang Tol yang paling dominan di lewati oleh ODOL, kendaraan dengan lampu mati dan ban gundul yakni terhadap di pintu Pekanbaru, Minas, Kandis Selatan, Pinggir, Bathin Solapan, dan Dumai.( PAS/dpc)
Posting Komentar